Kisah Anak Dan Balita Yang Selamat Setelah Tertimbun Tanah Akibat Banjir Bandang Tasikmalaya

wartapriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Banjir bandang susulan melanda Desa Bojongsari, Kecamatan Culamega, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Rabu, (07/11/2018) dini hari. Selain memutus akses jalan utama, puluhan rumah warga juga rusak parah. Sementara itu, seorang anak dan balita berhasil lolos dari maut setelah sempat tertimbun lumpur banjir bandang.

Sedikitnya, banjir bandang susulan yang terjadi merusak 30 rumah warga. Atap rumah ambruk, serta dinding jebol dihantam derasnya air dan material tanah. Harta benda milik korban juga hanyut terbawa derasnya air disertai material kayu. Meski membahayakan keselamatan, sejumlah warga nekad mengevakuasi sendiri sepeda motor pribadi dari dalam rumah yang diterjang banjir lumpur.

Menurut Muhaemin, Satgas BPBD Kabupaten Tasikmalaya, mengatakan jalan yang terkena banjir kemaren sudah di bersihkan. Namun, karena semalam terjadi kembali hujan deras, kondisi jalan yang tadinya sudah dibersihkan bersama warga lumpuh kembali. Sejumlah rumah milik warga juga terkena terjangan banjir lumpur.

Masih menurut Muhaemin, dirinya sempat dikagetkan saat melakukan proses evakuasi karena menemukan seorang anak dan balita yang lolos dari maut. Kemungkinan tertimbun lumpur selama beberapa waktu.

“Ya! Kami sempat kaget ketika menemukan anak kecil yang tertimbun material lumpur. Keduanya bisa diketahui saat seorang anak itu terinjak oleh ibunya pada proses evakuasi,” jelas Muhaemin kepada Warta Priangan.

Suasana di Desa Bojongsari, Kecamatan Culamega, Kabupaten Tasikmalaya usai terjadinya banjir bandang susulan (Foto : Andri Ahmad Fauzi/WP)

Diketahui, anak balita bernama Rafa tersebut sempat tertimbun material lumpur saat tertidur lelap. Nasib serupa dialami kakaknya Rafi yang saat itu terjepit jendela. Beruntung kedua bocah tersebut lolos dari maut.

“Pada saat itu bertiga sama anak – anak. Kejadianya sekitar jam 01.00 malam ketika anak yang balita tidur di kamar. Sementara yang gede di lempar ke luar jendela dan pegangan ke hordeng. Pokoknya waktu itu ngeri, air, lumpur, hingga batu masuk ke rumah,”ungkap ibu dari kedua anak tersebut, Nenden Maria (34) saat di wawancara Warta Priangan di Posko Evakuasi.

Tak hanya banjir bandang di Kecamatan Culamega, peristiwa longsor juga terjadi hampir di 30 titik, dengan korban tewas sementara empat orang. Semuanya sudah ditemukan pada Selasa, (06/11/2018) sore kemarin, dan sudah di makamkan malam tadi.

(Andri Ahmad Fauzi/WP)

banjir bandangberita tasikmalaya
Comments (0)
Add Comment