Pasca Banjir dan Longsor Terjang Tasikmalaya, Pemerintah Fokus Pulihkan Dampak Psikologis dan Benahi Prasarana Umum

wartapriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Komandan KODIM 0612 Tasikmalaya, Letkol Inf Nur Ahmad, SE selaku incident commander penanggulangan bencana Kabupaten Tasikmalaya menyampaikan, tanggap darurat banjir dan tanah longsor di Kabupaten Tasikmalaya tanggal 06-10 November 2018, Minggu (11/11/2018). “Dampak dari bencana lingkungan yaitu beberapa desa di 3 kecamatan meliputi Kecamatan Culamega, Karangnunggal serta Cipatujah berupa tanah longsor dan banjir bandang, berdampak pada tertutupnya akses jalan dibeberapa desa hingga merusak sejumlah pemukiman dan pertanian/perkebunan milik warga,” tuturnya.

Dijelaskan Dansatgas, rumah warga yang terdampak bencana terdiri dari rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan di Kecamatan Culamega, Cipatujah dan Karangnunggal. Hinga berita ini diturunkan, petugas terus melaksanakan pendataan termasuk korban meninggal dunia sebanyak 6 orang.

Saat ini tegas Letkol Inf Nur Ahmad, satgas lebih fokus pada upaya penanganan pengungsi terkait kebutuhan dasar meliputi sandang, pangan, papan/akomodasi, aspek kesehatan, memulihkan dampak psikologis paska bencana dan pembenahan sarana prasarana umum secara bertahap.

Sementara itu, untuk jembatan yang menghubungkan Kabupaten Tasikmalaya dengan Kabupaten Garut yang terputus saat ini sedang dalam proses pengerjaan jembatan darurat (jembatan bailey). “Diharapkan dalam sepekan ke depan dapat diselesaikan sehingga akses jalan dapat normal kembali,” jelas DANDIM 0612 Tasikmalaya.

Ditegaskan Letkol Inf Nur Ahmad, terkait dengan beberapa titik akses jalan di Kecamatan Culamega yang tertimbun longsor, saat ini telah dapat diatasi. Berdasarkan laporan sementara dari Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tasikmalaya, bahwa kerugian sektor pertanian hasil rapat koordinasi bencana di Kabupaten Tasikmalaya pertanggal 10 November 2018 mencakup 3 Kecamatan yaitu Kecamatan Culamega,  Kecamatan Cipatujah, Kecamatan Karangnunggal. Jumlah kerugian diperkirakan mencapai Rp.  3,45 Milyar.

Untuk Kecamatan Culamega kerugian sektor pertanian berupa sawah masa tanam 14-30 hari, perkebunan cengkeh, kelapa, karet, irigasi, jalan usaha tani, dam parit serta jaringan irigasi tersier. Sedangkan Kecamatan Cipatujah kerugian sektor pertanian berupa sawah di blok Citoe masa tanam 14 hr, sawah di Desa Kertasari gagal panen yaitu sawah di Blok Ciluncat dan Cikaero. Dan di Kecamatan Karangnunggal berupa sawah terendam di Blok Cikupa, kebun kelapa, karet, kopi, cengkeh, kakao, dan pala serta saluran irigasi sekunder di Padawaras akibat longsor.

Letkol Inf Nur Ahmad menjelaskan, berdasarkan laporan sementara dari Kepala Dinas PUPR Kabupaten Tasikmalaya, diperkirakan kerugian sarana prasarana jalan, jembatan, dan jaringan irigasi meliputi 13 titik lokasi longsor tebing dan longsor badan jalan sekitar Rp. 4,5 Milyar.Putusnya jembatan di Kecamatan Cipatujah sekitar Rp. 24 Milyar, kerusakan pengerasan jalan 4,5 km sekitar Rp. 11 Milyar, satu jembatan gantung sekitar 600 juta rupiah, 8 lokasi irigasi sekitar Rp. 4,2 Milyar. “Dengan jumlah kerugian total diperkirakan mencapai Rp. 44,3 Milyar,” pungkasnya.

Letkol Inf Nur Ahmad mengatakan, pihaknya telah menerima berbagai bantuan dari Instansi, Yayasan, Organisasi Kemasyarakatan, BUMN, BUMD, berupa sembako, obat-obatan, pakaian, maupun tenaga relawan. “Bersama ini kami mengucapkan terimakasih atas berbagai bantuan yang telah kami terima sebelumnya,” tuturnya.

banjir tasikmalayaberita tasikmalayalongsor tasikmalaya
Comments (0)
Add Comment