wartapriangan.com, BERITA BANJAR. Isu kecurangan pemilu menjadi topik pembahasan diskusi publik literasi media untuk kemajuan kota dan pemilu berkualitas yang diselenggarakan oleh Jurnalis Banjar Patroman (JBP) dan Yayasan Ruang Baca Komunitas (YRBK) dilaksanakan di Audiotorium STISIP Bina Putera Banjar, Sabtu, (23/02/2019) kemarin.
Isu kecurangan itu muncul fenomena pada tahun politik saat ini, kecurangan pemilu sangat berpotensi terjadi ditengah suhu politik mulai meningkat.
Moderator diskusi publik, Dewan Kebudayaan Kota Banjar, Syarif Hidayat mengemukakan adanya satu konsep sama dari para narasumber dalam menyampaikan materi dialognya. Salah satunya yaitu tentang demokrasi, karena salah satu indikator dari kemajuan kota serta suksesnya pelaksanaan pemilu berkualitas semua bermuara dari keterlibatan masyarakat pada akar rumput. Selain itu, peran media menjadi corong kepentingan publik sangat berpengaruh terhadap pembangunan daerah serta menumbuhkan kecerdasan masyarakat dalam berdemokrasi.
“Ada dua variabel yang telah tercapai dalam diskusi publik ini, yakni bagaimana peran media dalam kemajuan pembangunan sebuah kota juga bagaimana peran media dalam pelaksanaan pemilu serentak 2019. Media merupakan pilar demokrasi yang seringkali menjadi dasar dalam memerikan pengetahuan pada masyarakat baik mengenaik pembangunan daerah juga kepemiluan,” terang dia.
Selain itu, dalam diskusi ini memberikan pemahaman tentang isu-isu yang terjadi menjelang pemilu serentak. seperti informasi bohong (hoax), money politik. Narasumber berpendapat sama bahwa isu kecurangan dalam pemilu akan merusak demokrasi pada level struktur sosial masyarakat.
“Artinya, literasi media bagi masyarakat sangatlah penting. Bagaimana cara meminimalisir isu kecurang dalam pemilu. Serta masyarakat pun harus mampu menilai pembangunan daerah bukan hanya dari sisi perhitungan angka saja melainkan harus di lihat dari dampak pengaruh sosial,” imbuh dia.
Selain itu, lanjut Syarif peran dari media pun harus membangun jendela pengetahuan. Selain berfungsi sebagai kontrol sosial, media pun memiliki fungsi yakni sebagai sumber pengetahuan dan pendidikan pada masyarakat. Jangan sampai, pengaruh media malah justru membuat pembangunan daerah menjadi mundur. Maka dari itu, perlu adanya sinergitas antara pemerintah, akademisi, media sebagai jiwa dari masyarakat harus berkolaborasi dalam menatap peradaban di masa depan.
Diketahui sebanyak 150 peserta dari mahasiswa dan pelajar se kota Banjar hadir. Kemasan acara yang dikemas secara interaktif itu, mengahadirkan narasumber yang memiliki latar belakang berbeda. Hadir, Ketua KPU Kota Banjar, Dani Danial Muhklis, Ketua Bawaslu Kota Banjar, Irfan Saeful Rohman, Jurnalis TVOne, Aditya Tri Wahyudi, Sekretaris YRBK, Ivan Mahendrawanto, dan Anggota Presidium Pembentukan Kota Banjar, Sulyanati. (Baehaki/WP)