Pendidikan Kepemiluan di Pesantren Kurang, Ini Penyebab Utamanya

wartapriangan.com, BERITA BANJAR: Pendidikan politik kepemiluan di Pesantren masih dibutuhkan pengembangan. Banyaknya pemilih baru yang berasal dari luar daerah, asupan wawasan terhadap pemilu masih sangat kurang.

Hal ini diungkapkan Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum, Karangpucung, Desa Balokang, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, Icep Aminulloh, pada wartapriangan.com, Selasa (05/03/2019) malam.

Icep mengemukakan banyak santri yang belum paham tentang teknis dan mekanisme Pemilu 2019. Apalagi santri di Darul Ulum banyak yang berdomisili luar Kota Banjar. Inilah faktor penyebab kurangnya pendidikan politik kepemiluan di Ponpes Darul Ulum.

“Banyak santri yang belum paham tentang teknis dan mekanisme memilih di Pemilu 2019. Apalagi santri kami yang baru memilih ataupun yang berdomisili di wilayah luar Banjar,” tutur Icep.

Dia menambahkan, dengan hadirnnya KPU Kota Banjar di tengah warga pondok merupakan pencerahan bagi para calon pemilih yang ada di lingkungan pesantren. Sehingga diharapkan sosialisasi pendidikan kepemiluan ini dapat meminimalisir angka Golput dan meningkatkan angka partisipasi pemilih.

Sementara itu, anggota Komisioner KPU Kota Banjar, Mujiono menjelaskan bahwa kegiatan sosialisasi ini merupakan kegiatan yang sudah didesain oleh KPU RI yaitu KPU Goes to Kampus dan Pesantren yang mana sasarannya yaitu para pemilih pemula.

“Seperti yang pernah disampaikan sebelumya oleh Ketua KPU Dani Danial Mukhlis bahwa giat ini merupakan desain KPU RI. Bisa dilihat semua komisioner KPU Kota Banjar terus kerja maraton dan jemput bola dalam melaksanakan giat Sosialisasi ini,” terang dia.

Mujiono mengatakan dengan adanya giat seperti ini, KPU Kota Banjar bisa melihat peta problem pemilih pemula di lingkungan Pesantren. Maka dari itu, pihaknya bisa mengambil solusi dari akar permasalahan yang terjadi di pesantren mengenai kepemiluan.

Selain itu, tujuan utama dari giat ini adalah mencegah terjadinya politisasi terhadap pemilih pemula. KPU Kota Banjar lebih intens melakukan literasi politik dengan cara melakukan pendidikan pemilih kepada pemilih pemula agar menjadi pemilih cerdas.

“Hadirnya kita sebagai solusi dan terobosan dengan tujuan untuk menyelamatkan pemilih pemula agar tidak kehilangan hak pilihnya. Pemilih cerdas adalah pemilih yang lebih mengedepankan rasionalitas (bukan emosionalitas) dalam menentukan pandangan dan sikap politiknya,” pungkasnya. (F. Haq)

berita banjarberita banjar terkiniberita KPU BanjarDarul Ulum
Comments (0)
Add Comment