Djanur Tak Khawatir Sejumlah Pemain Penting Persib Bandung Mundur

32

wartapriangan.com, BERITA BOLA. Pelatih Persib Bandung Djadjang Nurdjaman (Djanur) menilai, kondisi sepakbola Indonesia yang belum ada kejelasan setelah terhentinya kompetisi menjadi alasan utama banyaknya pemain meninggalkan Persib.

Hilangnya mata pencaharian menjadi tuntutan utama pemain harus berani mengambil langkah untuk dapat menyambung hidup ke depannya.

“Kondisi sepak bola di sini (Indonesia) menjadi salah satu alasan, karena tidak ada kepastian. sementara mereka butuh hidup. Pemain sepakbola ketika mereka bisa mendapatkan gaji besar normal kemudian tiba-tiba seperti ini ya pasti mereka sangat kerepotan,” kata Djadjang, Rabu 30 Desember 2015.

Djadjang menjelaskan, kebutuhan dan tanggungjawab kepada keluarga merupakan hal yang tidak dapat ditunda. Kondisi sepakbola Indonesia saat ini, kata Djadjang,  hanya memberikan turnamen dan membuat ketidak pastian dari segi pendapatan maupun pertandingan yang berjenjang ke level yang lebih tinggi.

Menurut Djadjang,  untuk  tetap mendapatkan penghasilan, maka beberapa pemain Persib mencoba peruntungannya ke Malaysia. Termasuk, Dedi Kusnandar yang izin kepada Persib untuk pindah ke Malaysia meskipun sudah melakukan tanda tangan kontrak sampai akhir bulan nanti bersama Persib.

“Jadi bukan masalah loyal atau tidak. Saya acungkan jempol buat mereka. Pemain saat Piala Presiden saja tidak dikontrak, mereka betul-betul hanya mengandalkan loyalitas yang tinggi sehingga mereka berjuang mati-matian. Itu bukti mereka punya loyalitas. Tapi tentu ada batasnya, karena memang mereka butuh materil untuk hidup,” kata Djadjang menjelaskan.

Setidaknya, sebanyak tujuh pemain yang membawa Persib juara Piala Presiden memilih mundur dari Maung Bandung. Mereka adalah, Shahar Ginanjar, M. Ridwan, Vladimir Vujovic, Ilija Spasojevic, Makan Konate, Firman Utina dan Abdul Rahman. Sementara, pemain lain yang belum tandatangan kontrak adalah Supardi Nasir dan Achmad Jufriyanto yang baru tiba di Malaysia.

sumber: tempo

Berita lainnya

Beri komentar

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.